Jember – Banyak cara mensejahterahkan petani, namun tidak sedikit yang putus ditengah jalan, salah satu diantaranya dikarenakan model kemitraan yang belum bisa memberi perubahan pola pikir petani. Hari ini, Rabu, 14/6/22, bertempat di Rumah makan Lestari, PT. Amerta Tani Maju, yang bergerak dibidang penanaman padi Japonika jenis koshihikari mengundang media, untuk berbagi ilmu tentang bagaimana meningkatkan pendapatan petani.
Djoko Ardhityawan, direktur teknik PT. Amerta Tani Maju mengatakan bahwa PT. Amerta Tani Maju itu berdiri di tahun 2021, kini bergerak di Agro Industri. Menurutnya, saat pandemi dua tahun lalu, banyak usaha lesu, hanya beberapa yang tetep berjalan, salah satunya adalah “Sektor Agro Industri”.
Dari sini, kemudian dilakukan survey dan uji tanam terhadap padi Japonika tersebut. Awal tanam, hanya dilahan seluas 700 M2, di Desa Bogem, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, namun hasilnya cukup menggembirakan yang jika dikonversikan menjadi 7,8 Ton/ha. Dan paling membanggakan, beras yang dihasilkan memiliki tekstur pulen dan rendah kalori.
Hasil tersebut menjadi titik awal bagi tim untuk terus melangkah dengan menanam di areal seluas 30 hektar yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Jember.
“Untuk di Jember, berada di wilayah Kecamatan Kencong dan Kecamatan Gumukmas” urainya.
Disinggung bagaimana bentuk kerjasama dengan petani, Djoko mengatakan bahwa PT. Amerta Tani Maju akan memberi talangan benih dan pupuk, yang akan dipotong saat petani panen, dan yang lebih membuat petani tertarik bermitra adalah PT. Amerta Tani Maju membeli hasil panen petani dalam kondisi Gabah Kering Sawah (GKS) dengan harga lebih tinggi dari harga pasaran.
“Kedepan, pihaknya terus mengembangkan areal tanam, hingga mencapai 800 hektar” urainya. (Arya)