Pengajian memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW di Dusun Curah Laos, Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, cukup berkesan bagi Bupati Jember, dr. Faida, MMR.
Perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember ini diajak naik dokar. Perjalanan menuju Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum itu menyusuri jalanan yang rusak dan belum memiliki penerangan jalan umum (PJU).
“Saya akan menuntaskan cita-cita masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur,” kata bupati saat memberikan sambutan pada acara pembukaan pengajian itu.
“Karena itu, saya ingin masyarakat berjanji,” ujar bupati di hadapan ratusan warga yang baru saja ikut kirab obor.
“Berjanji agar seluruh anak-anak harus dibantu, didorong, dan diberi kesempatan supaya bisa melanjutkan sekolah minimal lulus SMA, SMK, atau MA,” tuturnya.
Dengan berpendidikan minimal tingkat atas, bupati berharap masa depan anak-anak lebih baik. “Jangan sampai putus sekolah, dan jangan sampai anak-anak dinikahkan dini,” lanjutnya.
Masa depan anak-anak yang baik merupakan masa depan bagi orang tua. Orang tua harus serius mendukung pendidikan anak.
Bupati menegaskan, jika masyarakat sudah menepati janjinya, “Maka jalan dan PJU dengan bertahap dan sesuai urutannya akan diperbaiki.”
Pemerintah Kabupaten Jember, lanjutnya, mendukung anak-anak untuk meraih pendidikan dengan memberikan beasiswa hingga ke perguruan tinggi.
“Untuk anak-anak di Jember yang tidak mampu dan ingin terus sekolah, telah disiapkan beasiswa sekolah sampai ke perguruan tinggi negeri maupun swasta,” tandasnya.
“Mudah-mudahan kehadiran saya menambah semangat masyarakat Lampeji, menambah kekompakan yayasan, dan saya sekaligus melihat kondisi masyarakat, Yayasan, dan jalannya,” ujarnya bupati.
Sebelum pengajian yang digelar Selasa malam, 10 Maret 2020, masyarakat menggelar kirab obor yang diikuti santri dan masyarakat.
“Saya senang menghadiri pengajian, karena disambut masyarakat dengan gembira dan naik dokar menuju tempat acara,” tutur bupati. (hafid/izza/mutia/*f2)