faktajember.com | Ekonomi | Jum’at | 06 Desember 2019 | 10:16 WIB
Jember Kota – Penerapan Sistem Tata Kelola Keuangan Desa (Siskeudes) di Kabupaten Jember telah 100 persen dijalankan di seluruh desa.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Jember, Faida, saat membuka Workshop Evaluasi Implementasi Sistem Tata Kelola Keuangan Desa dengan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0.
“Namun, hari ini kita mendapatkan umpan balik dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), sejauh mana efektifitasnya,” katanya, Jumat, 06 Desember 2019.
Bupati menyatakan, umpan balik ini penting supaya pemerintahan desa bisa mengevaluasi pelaksanaan sistem ini.
Terlebih, ke depan, pemantauan perkembangan pelaksanaan sistem keuangan di desa akan dilakukan secara daring atau online.
Untuk itu, bupati meminta seluruh kepala desa segera menyiapkan operator. Petugas ini akan mendapat pelatihan pada tahun 2020 bekerja sama dengan BPKP.
“Supaya kepala desa lebih rileks. Tinggal pegang gadget bisa memonitor pelaksanaan keuangannya. Akan tercairkan berapa banyak. Ada masalah dimana. Targetnya sudah berapa jauh,” jlentrehnya.
Kepala desa juga lebih ringan dalam bertanggungjawab pengelolaan keuangan. Bupati pun menegaskan bahwa kepala desa adalah penangungjawab utama dalam pengelolaan keuangan desa.
Lebih jauh bupati ingin lebih meringankan para kepala desa. Untuk itu, bupati meminta Diskominfo dan BPKP bekerjasama untuk memudahkan kepala desa memonitor hanya dengan menggunakan gadget.
“Siskeudes ini diedarkan oleh pemerintah pusat. Pemkab Jember akan secepatnya mengambil langkah-langkah agar aplikasi ini bisa diakses secara daring oleh pemerintahan desa,” terangnya.
Dalam Workshop yang bertempat di Pendapa Wahyawibawagraha ini dilakukan evaluasi oleh pemerintah pusat secara nasional, dan khusus untuk Kabupaten Jember. (achmad)