faktajember.com | Kesehatan | Rabu | 13 November 2019 | 11.48 WIB
Kaliwates – Pemerintah Kabupaten Jember kembali menggelar Diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi bidan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Jember, Suprapto, menjelaskan, salah satu bentuk pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan persalinan yang sehat.
“Untuk itu diperlukan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga mental dan fisik ibu hamil khususnya selama kehamilan, persalinan, dan nifas bisa terjaga,” terangnya.
Pembukaan Diklat Asuhan Persalinan Normal (APN) Angkatan II di Kabupaten Jember tahun 2019 ini berlangsung di aula Diklat BKPSDM Jember, Rabu, 13 November 2019.
Persalinan seorang ibu yang ideal, imbuh Suprapto, adalah persalinan normal dengan risiko yang minim. Pola pengasuhan ibu hamil menuju persalinan normal disebut dengan Asuhan Persalinan Normal (APN).
Dijelaskan Suprapto, APN adalah pola asuhan yang bersih dan aman dari tahapan persalinan sampai tahap akhir. Pola ini berupaya menghindari komplikasi, pendarahan pasca persalinan, hipertensi, asviksial pada bayi baru lahir.
Karena itu, diklat APN diharapkan dapat meningkatkan kualitas para bidan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Kepala Bidang Diklat Kabupaten Jember Endang Sulistyowati melaporkan bahwa kegiatan pelatihan ini diikuti 20 orang peserta.
“Untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan bayi melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap dengan intervensi yang seminimal mungkin,” katanya.
Dengan demikia, lanjut Endang, keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan tetap terjaga dengan baik.
Sementara itu, Kabid Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural Didiek Dwiyanto mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jember yang berkomitmen meningkatkan kompetensi ASN, utamanya di bidang kesehatan.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi bidan, juga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” harapnya. Pihaknya juga berharap diklat ini mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember. (achmad)