Tampilnya Gandrung Kentrung Djos di ajang Festival Pertunjukan Rakyat Provinsi Jatim di Kabupaten Magetan membuahkan hasil gemilang.
Grup seni pertunjukan rakyat ini menyabet juara pertama untuk kategori Penyaji Terbaik pada ajang yang dikemas dalam Jatim Kominfo Festival (JKF) 2019 itu.
Tidak hanya itu. Sang sutradara, Ilham Zoebazary, juga berhasil memenangkan kompetisi itu dengan keluar sebagai sutradara terbaik.
Penyerahan penghargaan berlangsung di Gor Ki’ Mageti – Magetan, Jumat, 04 Oktober 2019. Penyerahan penghargaan ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan JKF 2019.
Dhebora Krisnowati mengungkapkan rasa bahagianya atas raihan tersebut. Kepala Bidang pada Dinas Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember ini pun memuji kerja keras personel Kentrung Djos.
“Bahagia dan salut terhadap grup Kentrung Djos, yang berkomitmen untuk bekerja keras menampilkan yang terbaik,” kata Dhebora.
Menurut Dhebora, komitmen itu sejalan dengan semangat Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR yang terus berupaya mengangkat budaya Pandhalungan Jember.
Hingga akhirnya bisa membuahkan prestasi untuk Jember,” ujarnya.
Prestasi ini akan diteruskan dengan mengangkat dan mengembangkan kesenian Kentrung Djos. Disparbud juga akan terus menumbuhkan budaya-budaya lainnya pada masyarakat.
“Kesenian yang akan dikembangkan nanti akan menjadi daya tarik pariwisata Jember, dengan keunikannya sendiri untuk dinikmati, dipelajari, dan dikembangkan tanpa meninggalkan roh tradisionalnya,” terang Dhebora.
Disparbud Jember, lanjut Dhebora, akan terus berupaya menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan budaya. Terus menggali potensinya, baik seni tradisional maupun milenial.
Serta akan terus merawat dan melestarikan seni budaya lainnya, dengan memberi kesempatan kepada sanggar seni dan insan seni tampil di publik dan berbagai event untuk menjadi tontonan yang mendidik dan menghibur serta digemari masyarakat.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Jember Rudi Budi Prakoso Jaka Putra, S. Kom. mengatakan, seni budaya tradisional Kentrung Djos yang dikemas menarik diharapkan bisa diterima seluruh masyarakat, utamanya di Jember.
“Juga dapat dikenal masyarakat luas di Jawa Timur, nasional, maupun internasional. Budaya tradisional seperti ini harus terus diolah menjadi sajian kekinian, supaya tetap bertahan di era modern dengan tetap memberikan informasi yang kekinian pula,” pungkasnya. (mutia/*f2)