Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., menyatakan sedang mengawal pelaksanaan APBD 2019 agar tidak terjadi keterlambatan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kita sedang kawal serius, karena masih banyak yang sifatnya fisik,” terang bupati kepada wartawan di gedung DPRD Kabupaten Jember, Senin, 08 Juli 2019.
Pemerintah saat ini mempercepat pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019. “Supaya hal-hal yang terjadi keterlambatan di tahun-tahun sebelumnya itu tidak terulang kembali,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan APBD Kabupaten Jember tahun anggaran 2018, bupati menjelaskan adanya beberapa target yang terlampaui.
“Rata-rata apa yang ditargetkan tercapai. Bahkan beberapa melebihi target, terutama di Pendapatan asli daerah (PAD) juga pendapatan lain lain. Artinya itu positif,” kata bupati.
Namun demikian, bupati mengakui hasil evaluasi menunjukkan di sisi belanja masih berada di bawah target yang ditetapkan.
Saat ditanya tentang Sisa Lebih Penggunaan Anggaran atau Silpa APBD Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 700 miliar, bupati mengungkap hasil evaluasinya.
Disebutkan, setelah mengurainya, Silpa tersebut bukan akibat tak terbelanjakan.
Dari upaya mengurai itu terlihat bahwa kondisi yang terjadi akibat pelaporan pertanggungjawaban yang tidak sampai tuntas.
“Tidak ter-SPJ-kan sampai tuntas,” ungkapnya usai pembacaan Nota Pengantar LPP APBD Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2018.
Menurut bupati, ketika Silpa diurai ternyata sudah ada plot penggunaanya. Bahkan Silpa itu telah digunakan pada tahun 2019.
“Ketika (APBD 2019, red) disahkan langsung dibayar sesuai rincian,” imbuh bupati.
Bagi bupati, Silpa itu sebenarnya hanya persoalan administrasi.
“Artinya, itu hanya kegagalan administrasi pengelola anggaran. Anggaran yang mestinya tersalurkan, tidak tersalurkan,” pungkasnya. (izza/mutia/*f2)