faktajember.com | Ekonomi |24 Maret 2019 | 21:54 WIB
Jember Kota – Bupati Jember Faida kembali memaparkan program kerja Pemerintah Kabupaten Jember dalam momen Jember Bersholawat, Minggu, 24 Maret 2019, di Pendapa Wahyawibawagraha.
Dengan program yang disampaikan itu, bupati mengajak para muslimat yang mengikuti sholawatan untuk mandiri secara ekonomi dan mandiri sandang pangan.
Program mandiri itu adalah Jember Mandiri, yang telah tertuang dalam 22 Janji Kerja.
Dalam program itu, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah memfasilitasi ibu-ibu untuk mengembangkan usahanya.
“Siapa saja yang punya usaha membuat kerudung, usaha kerajinan tangan, usaha makanan, punya keahlian menjahit, jika ingin mengembangkan usaha, sekarang banyak kemudahan,” ulas bupati.
Sebab, semua usaha bisa mendapatkan bantuan permodalan. Pinjaman permodalan yang ringan dan tidak perlu memakai jaminan. Cukup dengan memakai kartu muslimat.
Dengan kartu muslimat tersebut, ibu-ibu bisa mendapatkan bantuan permodalan dengan nilai mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 25 juta.
“Tidak memakai jaminan. Untuk ibu-ibu yang benar-benar mau membuat usaha, bukan digunakan untuk membeli barang. Nanti ada tim yang akan memverifikasi,” jelasnya.
Untuk mendapatkan bantuan permodalan ini, ibu-ibu bisa mendaftarkan diri melalui ketua muslimat masing-masing. Bisa juga melalui camat setempat.
Bantuan permodalan ini bertujuan supaya ibu-ibu ini bisa meringankan ekonomi keluarga dan bisa mengangkat ekonomi masyarakat.
“Juga diharapkan dengan tergabung kelompok-kelompok muslimat bisa bermanfaat dunia dan akhirat,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam sholawatan yang masih dalam rangkaian wisata religi itu diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh drg. Abdul Rochim.
Suami Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR ini memberikan tausyiah tentang bersyukur dan tentang pendusta.
Selama mengikuti Jember Bersholawat, pria ini hanya duduk dan ikut menyapa masyarakat yang ikut jamaah muslimat. Selama ini ia hanya mendampingi bupati saja.
“Apabila kamu bersyukur akan ditambah nikmat dan karunia-Nya. Apabila kamu kufur, jika kamu mengingkari, azabku sangat pedih,” ujar Abdul Rochim menyitir sebuah ayat Al Qur’an.
Ia pun mengajak para jamaah muslimat yang berasal dari Kecamatan L:edokombo dan Kalisat untuk terus besyukur, seperti atas nikmat sehat yang telah diberikan Allah SWT.
Selain tentang bersyukur, pria yang akrab disapa Dokter Rochim ini juga berbicara tentang pendusta agama.
Pendusta agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan mereka yang menyerukan untuk tidak memberi makan kepada orang miskin.
Karena itu, para jamaah diharapakan tidak menghardik anak yatim. “Bila perlu anak anak yatim diperhatikan, dibantu, dirawat. Bisa juga didata, lapor ke bupati agar bupati yang memperhatikan anak yatim,” tuturnya. (achmad)