faktajember.com – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) seluruh Indonesia untuk menolak tambang di Kecamatan Silo, Jember.
“Kalian harus berkoordinasi juga dengan PMII propinsi, PMII pusat. Ayo bergerak bersama-sama,” kata Bupati Faida di hadapan ratusan mahasiswa PMII Jember yang berunjuk rasa di depan Pendapa Wahyawibawagraha, Jum’at, 7 Desember 2018.
“Kalau mau tolak tambang, bergeraklah dengan arah yang sama,” imbuh bupati.
Bupati menjelaskan sikap tegas Pemerintah Kaupaten Jember terkait dengan masuknya Silo sebagai blok penambangan emas. Sikap ini telah ditunjukkan dengan menemui langsung Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Pemerimtah juga telah membuat surat resmi kepada gubernur atas keluarnya SK Menteri ESDM yang memasukkan Silo sebagai blok penambangan emas.
Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember itu menunjukkan bahwa bola masalah tambang emas Silo sekarang tidak berada di Pemkab Jember. Saat ini berada di provinsi.
“Apa yang harus dilakukan di Jember sudah dilakukan,” tegasnya.
Bupati juga menjelaskan, Dirjen Minerba telah memberikan keterangan tentang proses lelang untuk dimulainya penambangan emas.
Penjelasan Dirjen menyeutkan, proses lelang memang menjadi kewenangan propinsi, tapi proses lelang tidak bisa dijalankan kecuali tim lelang disusun dari pusat, provinsi, dan daerah.
“Sikap kita itu jelas, keinginan kita itu jelas, sikap kita sama, target kita itu sama,” ungkap bupati.
Bupati mengingatkan para mahasiswa bahwa tidak ada perjuangan yang efektif kecuali mendengarkan suara yang sebenarnya, dan tidak mendengar suara-suara yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Bupati juga berpesan agar mahasiswa ikut menciptakan situasi di Silo kondusif, tidak melakukan tindakan anarkis.
Terkait kedatangan pegawai ESDM Provinsi Jatim bersama calon investor dari luar negeri, Bupati Faida menyesalkan hal itu terjadi. Tidak ada koordinasi dengan pemerintah setempat. Hal ini menjadi catatan dan perhatian serius.
Dalam aksi itu, PMII Jember meminta Bupati Faida menandatangani pakta integritas yang berisi tiga sikap untuk bupati. Pakta integritas itu dibacakan Ketua PC PMII Jember Ahmad Hamdi Hidayatullah sebelum ditandatangai bupati.
Pertama, bersedia menolak segala upaya pertambangan di wilayah pase Silo baik penambangan yang legal maupun ilegal.
Kedua, mengupayakan pembatalan keputusan Menteri ESDM Nomor 1802/K/30/MEM/2018 atas pemberian izin eksplorasi pertambanan di Blok Silo, Kabupaten Jember.
Ketiga, menolak segala bentuk upaya eksplorasi dan eksploitasi di wi;layah Silo, Kabupaten Jember, serta menjamin keamanan dan stabilitas masyarakat Silo.
Begitu selesai dibacakan, Bupati Faida langsung menandatangani pakta integritas yang telah ditempeli materai 6.000. Bupati pun meminta mahasiswa untuk berfoto bersama sebagai bukti sejarah.
Sikap tegas bupati di depan mahasiswa itu mendapatkan apresiasi Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang berada di samping Bupati Faida. “Bupati hebat!” katanya sambil terlihat senyum sumringahnya. (achmad)