faktajember.com – Keterbukaan pemerintah kabupaten jember kepada masyarakat cukup tinggi serta membawa dampak positif, dan jember kami harapkan dapat menularkan keterbukaan tersebut kepada kota disekitarnya .
Hal tersebut disampaikan oleh kementrian bappenas Slamet Soedarsono setelah mengisi acara Workshop mengonsolidasikan pelaksanaan SDGs dengan open goverment partnership bersama bupati Jember Dr. Hj. Faida MMR di pendopo bupati jember Wahyawibawagraha, Kamis 11 Oktober 2018.
Slamet menuturkan jika dampak positif dari pemerintahan yang terbuka ialah bisa mengajak masyarakat utk berpartisipasi dalam pembangunan dan meningkatkan rasa percaya kepada pemerintah itu sendiri
“Alhamdulilah jember ini luar biasa implementasinya dalam menerapkan keterbukaan pemerintah secara real dan sudah menciptakan 17 goals,” ujarnya.
Slamet mengatakan salah satu kaidah utama dalam SDGs adalah “No One left Behind” yang artinya tidak boleh satupun yang ditinggalkan, dan semua element masyarakat bersama – sama mulai dari perencanaan dan memikirkan cara terbaik menyelesaikan suatu masalah yang ada disuatu pemerintahan.
“Jika semua masyarakat sudah ikut terlibat dan mengawasi pembangunan, Insyallah tidak akan ada lagi penyimpangan dana dan peluang untuk mengentaskan kemiskinan semakin tinggi juga,” ungkap Slamet.
“Saya masih baru satu malam berada di jember ini, tapi saya yakin potensi jember untuk menularkan keterbukaan kepada kota sekitar cukup besar,” imbuhnya.
Selamet berharap agar jember menambah goal nya lagi, selain keterbukaan terhadap masyarakat, juga diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan di jember yang masih cukup besar.
“tantangan terbesar jember salah satunya ialah mengentaskan kemiskinan. Memang kemiskinan di jember kini sudah agak menurun, namun penurunan itu masih kurang signifikan,” pungkasnya. (febie)