Jember, faktajember.com – Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) mencanangkan Kampung Industri. Apa kreteria yang ditentukan untuk kampung industri?
Kepala Bidang Industri pada Disperindag Ninis Prihatin, Selasa (18/04/2017) di tempat kerjanya, menjelaskan kreteria sebuah daerah disebut kampung industri.
Kampung Industri direpresentasikan sebagai sebuah sentra di satu desa. Kreteria kampung industri minimal ada sentra industri.
“Semisal sentra pembuatan manik-manik di Desa Tutul Kecamatan Balung. Itu bisa disebut kampung industri,” kata Ninis.
Apabila di suatu desa terdapat dua industri yang memiliki tenaga kerja banyak, maka daerah itu bisa disebut sebagai sentra industri. Daerah itu pun bisa menjadi kampung industri.
Namun, apabila dua industri tersebut hanya memiliki dua tenaga kerja, maka belum bisa disebut sebagai sentra. Industri ini pun tidak bisa diikutkan dalam program kampung industri.
Terkait jumlah tenaga kerja ini, Ninis tidak memberikan batasan. “Kita tidak bisa membatasi harus lima atau sepuluh,” kata Ninis di ruang kerjanya.
Seandainya di suatu desa tidak memiliki potensi sentra industri, maka pembentukan kampung industri berdasarkan potensi alam. Potensi ini yang kemudian diolah untuk menjadi sebuah industri.
Kreteria berikutnya adalah ada alih teknologi yang diterapkan dalam pengolahan produk. Ninis menyontohkan suatu daerah tidak memiliki sentra industri, namun memiliki potensi alam berupa singkong. Singkong ini bisa diolah menjadi kripik.
Pengertian industri, menurut Ninis, harus ada alih teknologi dari bahan baku menjadi barang jadi. Dari singkong menjadi kripik singkong sudah bisa disebut sebagai sebuah industri.
“Kita tidak usah membayangkan industri yang besar-besar. Di desa pun sebenarnya ada industri,” ujar perempuan yang tujuh bulan lagi pensiun ini. (gio/mad)