Jember, FaktaJember.com – Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Jember berupaya mendapatkan darah yang berkualitas dan baik.
Salah satu upaya tersebut dengan terus melakukan pengembangan metode pemeriksaan, maupun alur sistem penentuan status hasil pemeriksaan darah dari pendonor terhadap empat macam penyakit menular lewat transfusi darah (PMLTD).
“Salah satunya adalah dengan pemeriksaan Duplo Test dari Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP) PMI Jember, sehingga nantinya didaptkan darah yang berkualitas dan baik,” terang Ketua PMI Kabupaten Jember H.EA. Zaenal Marzuki, SH MH. di Kantor PMI Jember di Jalan dr. Soebandi Patrang, Rabu (14/3/2018).
Hal senada disampaikan Kepala UTD PMI Jember dr. Dudung Ari Rusli. Untuk menentukan seorang pendonor reaktif tidak hanya dengan sekali pemeriksaan saja.
“Sampel darah pendonor akan melewati beberapa tahap pemeriksaan dengan prinsip uji saring terhadap darah yang akan ditransfusikan, sehingga pemeriksaannya mempunyai sensifitas tinggi dan bukan diagnostik,” jelasnya.
Duplo test, menurut Dudung, merupakan bukti sifat kehati – hatian UTD PMI Jember sebelum menentukan status reaktif pendonor.
“Alur sistem pemeriksaan PMLTD terbaru ini akan melakukan pemeriksaan sebanyak dua kali dengan satu sampel menggunakan reagensia serta petugas yang sama pada parameter PMLTD dengan hasil reaktif,” jelas Dudung.
Alur sistem ini akan mengurangi tingkat kesalahan oleh faktor manusia, karena kemampuan petugas dalam membaca hasil reagensia yang dipakai.
Terakhir Dudung menambahkan, dalam pemeriksaan terhadap empat macam PMLTD, selain berguna untuk uji saring darah yang akan ditransfusikan kepada pasien, bisa juga dipakai sebagai pemeriksaan awal yang berguna sebagai dasar terapi untuk pengobatan lebih lanjut bagi pendonor.
“Pendonor dengan hasil pemeriksaan PMLTD reaktif setelah melakukan donasi, akan diberi pemberitahuan secara khusus,” pungkasnya. (rif)