Fakta Jember – Sedikitnya sembilan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan tuna wisma melakukan perekaman data adminduk di Dinas Kependudukan dan Pencatatan SIpil (Disdukcapil) Kabupaten Jember.
Mereka diantar oleh tim dari Dinas Sosial Kabupaten Jember ke kantor Disdukcapil Jember di Jalan Jawa pada Senin 31 Juli 2023.
Tampak mereka dibimbing oleh petugas Dinsos untuk menjalani perekaman data adminduk. Mereka bergantian dengan warga lainnya.
Salah satu tuna wisma yang ikut perekaman bernama Mundari. Lansia ini mengaku berasal dari Surabaya.
“Saya dulu tinggal di Wonokromo. Kerja di kebun binatang sana. Bisa nyasar sampai sini (Jember, red) karena suka jalan-jalan. KTP-nya hilang di jalan,” tuturnya.
Ia mengaku senang bakal kembali mendapatkan KTP. Bahkan berujar akan jalan-jalan lagi.
“Ya senang, wong mau punya KTP. KTP-nya nanti bisa dibuat jalan-jalan lagi,” katanya.
Sementara itu, Febri menjelaskan kedatangan tim Dinsos Jember untuk mendapatkan identitas para ODGJ dan tuna wisma.
“Untuk mencari identitasnya. Barangkali ODGJ ini dari luar daerah atau mungkin yang belum punya identitas sama sekali atau belum punya adminduk,” terang salah satu anggota tim Dinsos Jember ini.
Kedua, lanjutnya, data adminduk sangat dibutuhkan ketika ada upaya perujukan terhadap ODGJ maupun tuna wisma yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Lebih jauh Febri menjelaskan, para ODGJ dan tuna wisma itu merupakan tindak lanjut laporan warga, serta tindak lanjut rekomendasi antar-OPD.
“Juga tindak lanjut dari laporan relawan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Febri yang menjadi perawat ODGJ menegaskan bahwa ODGJ dan tuna wisma merupakan orang-orang yang perlu mendapatkan prioritas pertolongan.
“Karena jelas mereka tidak punya keluarga. Jadi benar-benar terlantar,” tutupnya. (achmad)