faktajember.com
Jember Kota – Sebanyak 3.113 insan pekerja usaha pariwisata dan seni budaya di Kabupaten Jember menerima bantuan yang bersumber dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), Kamis, 24 September 2020.
“Bantuan ketika pandemi bagi insan pariwisata sebagian termasuk kepada kategori rawan sosial. Jadi bantuannya masuk ke jaring pengaman sosial sampai kondisi lebih baik,” terang Bupati Jember Faida.
Acara penyerahan bantuan itu berlangsung secara daring di sejumlah kantor kecamatan. Sementara Bupati Faida menyerahkan secara simbolis di Aula PB Soedirman Pemkab Jember.
Bantuan yang diterima berupa tunai sejumlah Rp. 600.000 dalam satu amplop, yang kali ini diterima menjadi tiga amplop untuk bantuan selama 3 bulan. Bantuan ini merupakan gelombang kedua.
“Ini bukan pengganti penghasilan yang hilang, karena orang berkreasi tidak pernah persis sama dengan yang dihasilkan setiap bulan,” tutur Faida.
Kelompok yang menerima bantuan untuk jaring pengaman sosial ini, meski sehat tetap bisa menerima bantuan kesehatan berupa APD, rapid test, dan lainnya.
“Tidak ada cara lain untuk selamat bersama-sama dengan menjaga diri dan kesehatan dengan baik,” kata Faida.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Dannie Allcholin, menjelaskan, dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan 16 segmen insan pariwisata dan seni budaya. Mereka tidak mendapatkan pekerjaan, hingga masuk dalam kreteria penerima bantuan.
“Kreteria yang mendapat bantuan ini adalah insan pelaku usaha pariwisata dan seni budaya yang terdampak Covid-19 untuk yang dirumahkan,” terangnya.
Menurut Dannie, mereka tidak mendapatkan pekerjaan selama situasi pandemi dari bulan Maret. Ada juga yang memang tetap bekerja, tapi usahanya tidak selancar pada saat bukan pandemic.
“Untuk gelombang pertama sudah dilakukan di Sembilan kecamatan pada tanggal 13 Agustus 2020,” terangnya
16 segmen pelaku usaha pariwisata yang terdampak pandemi, diantaranya daerah tujuan wisata, hotel, spa, rumah bernyanyi. Sedang insan seni budaya yang terdampak berada di segmen seni musik tradisional, seni musik modern, seni musik religi, seni pertunjukan modern, seni pertunjukan tradisional, seni rupa dan WO. (achmad)